Habiskan 100 Kg Per Bulan, Bandeng Montok Jadi Kuliner Favorit di Pantura

Bandeng Sembilang merupakan salah satu brand makanan olahan ikan bandeng yang dimasak dengan metode presto, presto sendiri adalah cara memasak dengan uap air bertekanan tinggi, dengan cara ini, maka duri – duri dari ikan bandeng tersebut akan melunak. Selanjutnya secara isi dan bentuknya dikreasi menjadi lebih berisi dan besar alias montok.  Melalui tangan Eva Fitriawati, kini bandeng montok menjadi idola di wilayah pantura provinsi Jawa Tengah. Eva merupakan ketua Kelompok Pengolah dan Pemasar (Poklahsar) Mawar Merah desa Kaliprau.

Menurut Eva, dalam satu bulan menghabiskan sebanyak 100 Kilogram bandeng mentah yang didapat dari pasar ikan atau TPI (Tempat Pelelangan Ikan) sekitar Ulujami. Bandeng yang besar menjadi pilihan, karena kata Eva, durinya lebih sedikit. Menilik dapur produksinya yang berada di RT 01 RW 01 No 36 Desa Kaliprau – Kecamatan Ulujami beberapa bulan kemarin, terlihat sejumlah pekerja menyiapkan ikan-ikan yang akan dimasak menjadi bandeng presto. Begitu bahan baku datang, ikan bandeng disiangi, dibuang kotorannya, kemudian dipilah sesuai ukuran, lalu dimasak dalam dandang presto dan terakhir dikemas sebelum diedarkan.

Terdapat beberapa olahan bandeng lainnya antara lain pepes bandeng, stik duri bandeng, abon bandeng, kripik kulit bandeng, nugget bandeng, dimsum, tahu bakso, sempolan dan tentunya produk unggulan berupa bandeng montok. Bandeng Sembilang ada 3 varian yakni Original, Montok , dan bumbu rujak (pepes).

Semua itu bisa dibeli dengan harga bervariasi di toko serba ada (Toserba) yakni Toko BASA, Outlet Ogel – Ogel, dan bisa datang ke rumah produksinya, bagi anda yang berminat bisa menghubungi via WA ke nomor 085600834480. Bagi anda yang penasaran liat produknya via medsos bisa kunjungi instagram @bandengkaliprau.pemalang, Fb Bandeng Kaliprau, TikTok @Bandengkaliprau.

Keberhasilan Eva tak lepas dari keikutsertaannya dalam Kelompok Pengolahan dan Pemasaran (POKLAHSAR) Mawar Merah yang  merupakan suatu wadah pengembangan pengolahan dan pemasaran produk-produk perikanan yang ada di desa Kaliprau, dibawah binaan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pemalang.

Selain itu, pada tanggal 23 Mei 2023, Eva juga mendapatkan bantuan dari KKP – RI (Kementrian Kelautan dan Perikanan) berupa renovasi tempat produksi,  alat – alat produksi (vacuum sealer, continous brand sealer, meja produksi, rak penirisan, insect killer), sehingga sangat bermanfaat bagi usahanya.

“Pada tahun 2023 kemarin, saya mendapatkan dukungan dari KKP RI, berupa bantuan sarana dan prasarana penunjang usaha, sehingga kami menjadi nyaman dalam berproduksi, produksi meningkat secara kualitas dan kuantitas, kepercayaan diri meningkat untuk tampil di expo – expo di luar kota.” kata Eva.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *